NEPHROLITHIASIS

Nefrolithiasis atau batu ginjal adalah benda-benda padat yang terjadi di dalam ginjal yang terbentuk melalui proses fisikokimiawi dari zat-zat yang terkandung di dalam air kemih. Batu ginjal terbentuk secara endogen yaitu dari unsur-unsur terkecil, mikrolith-mikrolith dan dapat tumbuh menjadi besar. Massa yang mula-mula lunak, misalnya jendalan darah, juga dapat mengalami pembatuan ( kalsifikasi )

PENYEBAB

  1. Hereditair dan Ras : Penyakit nefrolithiasis diduga diturunkan    dari orang tuanya
  2. Umur : Penyakit nefrolithiasis paling sering   didapatkan pada usia 30 sampai 50 tahun
  3. Jenis Kelamin : Jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien
  4. Pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu yang lebih tinggi daripada daerah lain, sehingga dikenal sebagai daerah stone belt
  5. Iklim dan temperature : Tempat yang bersuhu panas, misalnya di daerah tropis
  6. Asupan air : kurangnya asupan air
  7. Diet : diet banyak purin, oksalat dan kalsium mempermudah terbentuknya batu
  8. Pekerjaan : Penyakit nefrolithiasis sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas atau sedentary life
  9. Infeksi : Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti pembentukan batu
  10. Obstruksi dan stasis urin : Adanya obstruksi saluran kemih, misalnya oleh tumor, striktur dan hiperplasi prostat, maupun gangguan metabolisme

GEJALA KLINIS

Keluhan yang disampaikan oleh pasien, tergantung pada posisi batu, ukuran batu dan penyulit yang telah terjadi :

  • Nyeri pada pinggang, baik berupa nyeri kolik maupun bukan kolik.
  • Hematuria
  • Pada pemeriksaan fisis, mungkin didapatkan nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi yang sakit akibat hidronefrosis, terlihat tanda-tanda gagal ginjal, dan adanya retensi urine
  • Pada pemeriksaan sedimen urine, menunjukkan adanya leukosituria, hematuria dan dijumpai kristal-kristal pembentuk batu
  • Pemeriksaan kultur urine mungkin menunjukkan adanya pertumbuhan kuman pemecah urea.

PENCEGAHAN

Tindakan Pencegahan yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsur yang menyusun batu yang diperoleh dari analisis batu. Pada umumnya pencegahan itu berupa :

  • Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine sebanyak 2-3 L/hari
  • Aktivitas harian yang cukup
  • Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu

PENATALAKSANAAN

Tujuan pengelolaan batu pada ginjal adalah untuk menghilangkan obstruksi, mengobati infeksi, menghilangkan rasa nyeri, mencegah terjadinya gagal ginjal dan mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi. Untuk mencapai tujuan tersebut, langkah-langkah yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

  • Diagnosis yang tepat mengenai adanya batu, lokasi dan besarnya batu
  • Menentukan akibat adanya batu seperti rasa nyeri, obstruksi yang disertai perubahan pada ginjal, infeksi dan adanya gangguan fungsi ginjal
  • Menghilangkan obstruksi, infeksi dan rasa nyeri
  • Analisis batu
  • Mencari latar belakang terjadinya batu
  • Mengusahakan pencegahan terjadinya rekurensi

 


Bagikan Posting Blog




Komentar (0)




Komentar